Tahapan menyusun anggaran untuk mencapai kemandirian finansial :
1. Menentukan tujuan finansial
Agar bisa mandiri secara finansial, mulailah dengan menentukan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang. Ajukan sejumlah pertanyaan kepada diri sendiri untuk membantu Anda memperjelas tujuan finansial. Apa yang menjadi prioritas utama Anda, apa saja kebutuhan Anda, dan apa yang menjadi keinginan Anda?
2. Mengumpulkan berbagai informasi keuangan pribadi
Tahapan selanjutnya, kumpulkan seluruh data penghasilan dan pengeluaran. Data yang harus Anda kumpulkan di antaranya gaji bagi yang sudah bekerja atau uang saku dari orangtua, tagihan kartu kredit, pembayaran barang yang menjadi kebutuhan utama, dan lainnya.
Kemudian lakukan klasifikasi data menjadi tiga bagian untuk dijadikan landasan membuat anggaran. Bagian pertama, yaitu penghasilan, jumlahkan semua penghasilan dari seluruh sumber pendapatan. Bagian kedua, yaitu pengeluaran, jumlahkan semua pengeluaran tetap seperti cicilan rumah, dan pengeluaran variabel seperti uang bensin, telepon, dan lainnya. Ketiga adalah bagian bottom line, yakni selisih antara pendapatan dan pengeluaran yang akan memberikan ukuran apakah pengeluaran Anda sudah berlebihan.
Lihat bottom line Anda, jika selisihnya positif maka Anda bisa menyisihkan dana lebih untuk menabung atau menaikkan jumlah pembayaran kartu kredit atau utang. Kalau selisihnya negatif, artinya Anda membelanjakan lebih dari pendapatan.
3. Kurangi pengeluaran!
Banyak orang yang membelanjakan uang untuk barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, walaupun mungkin diinginkannya. Karenanya, Anda perlu memonitor pengeluaran dengan membawa selalu catatan kecil. Catatan ini akan membantu Anda mengenali kebiasaan belanja setiap bulannya. Tentu saja Anda perlu disiplin mencatat semua pengeluaran harian dan bulanan dalam buku catatan ini.
Meski bottom line Anda positif, kebiasaan mengurangi pengeluaran tetap perlu diterapkan. Mulailah dengan membawa makanan dari rumah dan mengurangi makan di restoran.
4. Buatlah formula anggaran
Tahapan terakhir dalam menyusun anggaran adalah membuat formulasi. Tentukan komposisi presentasi anggaran dari gaji bulanan Anda. Seperti berapa persen yang Anda anggarkan untuk tabungan, biaya sewa atau cicilan rumah, makanan, transportasi, pakaian, jalan-jalan, dan lainnya.
Anda bisa mengadopsi komposisi anggaran seperti dijelaskan perencana keuangan Ligwina Poerwo-Hananto pada kesempatan berbeda. Ligwina menyarankan, komposisi cicilan utang maksimal 30 persen; komposisi premi asuransi, kebutuhan rumah tangga, transportasi, kebutuhan anak dan keluarga, serta kesehatan adalah 20-40 persen dari penghasilan; komposisi kebutuhan pribadi seperti belanja pakaian, perawatan salon, atau membeli gadget adalah 20 persen. Sisanya, sekitar 10-30 persen, adalah untuk ditabung sebagai dana darurat.
1. Menentukan tujuan finansial
Agar bisa mandiri secara finansial, mulailah dengan menentukan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang. Ajukan sejumlah pertanyaan kepada diri sendiri untuk membantu Anda memperjelas tujuan finansial. Apa yang menjadi prioritas utama Anda, apa saja kebutuhan Anda, dan apa yang menjadi keinginan Anda?
2. Mengumpulkan berbagai informasi keuangan pribadi
Tahapan selanjutnya, kumpulkan seluruh data penghasilan dan pengeluaran. Data yang harus Anda kumpulkan di antaranya gaji bagi yang sudah bekerja atau uang saku dari orangtua, tagihan kartu kredit, pembayaran barang yang menjadi kebutuhan utama, dan lainnya.
Kemudian lakukan klasifikasi data menjadi tiga bagian untuk dijadikan landasan membuat anggaran. Bagian pertama, yaitu penghasilan, jumlahkan semua penghasilan dari seluruh sumber pendapatan. Bagian kedua, yaitu pengeluaran, jumlahkan semua pengeluaran tetap seperti cicilan rumah, dan pengeluaran variabel seperti uang bensin, telepon, dan lainnya. Ketiga adalah bagian bottom line, yakni selisih antara pendapatan dan pengeluaran yang akan memberikan ukuran apakah pengeluaran Anda sudah berlebihan.
Lihat bottom line Anda, jika selisihnya positif maka Anda bisa menyisihkan dana lebih untuk menabung atau menaikkan jumlah pembayaran kartu kredit atau utang. Kalau selisihnya negatif, artinya Anda membelanjakan lebih dari pendapatan.
3. Kurangi pengeluaran!
Banyak orang yang membelanjakan uang untuk barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, walaupun mungkin diinginkannya. Karenanya, Anda perlu memonitor pengeluaran dengan membawa selalu catatan kecil. Catatan ini akan membantu Anda mengenali kebiasaan belanja setiap bulannya. Tentu saja Anda perlu disiplin mencatat semua pengeluaran harian dan bulanan dalam buku catatan ini.
Meski bottom line Anda positif, kebiasaan mengurangi pengeluaran tetap perlu diterapkan. Mulailah dengan membawa makanan dari rumah dan mengurangi makan di restoran.
4. Buatlah formula anggaran
Tahapan terakhir dalam menyusun anggaran adalah membuat formulasi. Tentukan komposisi presentasi anggaran dari gaji bulanan Anda. Seperti berapa persen yang Anda anggarkan untuk tabungan, biaya sewa atau cicilan rumah, makanan, transportasi, pakaian, jalan-jalan, dan lainnya.
Anda bisa mengadopsi komposisi anggaran seperti dijelaskan perencana keuangan Ligwina Poerwo-Hananto pada kesempatan berbeda. Ligwina menyarankan, komposisi cicilan utang maksimal 30 persen; komposisi premi asuransi, kebutuhan rumah tangga, transportasi, kebutuhan anak dan keluarga, serta kesehatan adalah 20-40 persen dari penghasilan; komposisi kebutuhan pribadi seperti belanja pakaian, perawatan salon, atau membeli gadget adalah 20 persen. Sisanya, sekitar 10-30 persen, adalah untuk ditabung sebagai dana darurat.
0 komentar:
Posting Komentar
Pembaca dapat mengirimkan komentar, kritik dan saran terkait artikel yang ditayangkan di atas.